Jumat, 27 Oktober 2023

Membangun Mental Generasi Z

 

Depresi adalah salah satu jenis gangguan mental yang rentan dialami oleh Generasi Z atau Gen Z. Berdasarkan penelitian University College London, tingkat depresi Gen Z dua pertiga lebih tinggi daripada millenial.

Melansir dari McKinsey Health Institute, menurut survei Gen Z Global 2022, perempuan Gen Z dua kali lipat lebih berisiko memiliki kesehatan mental yang buruk jika dibandingkan dengan laki-laki. Sebagian besar negara menunjukkan bahwa Gen Z memiliki kesehatan mental yang buruk tanpa ada penyebab pasti.

Namun, McKinsey Health Institute menarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor khusus usia yang dapat memengaruhi kesehatan mental Gen Z, seperti tahap perkembangan, tingkat keterlibatan dengan layanan kesehatan, sikap keluarga atau masyarakat, dan media sosial.

Bagaimana cara membangun mental sebagai generasi z yang sering dianggap lemah ?

hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1.      Bangun Kebiasaan Positif

Memiliki kebiasaan yang positif bisa dimulai dari hal kecil seperti bangun pagi dan membiasakan diri untuk olahraga teratur. Dengan menerapkan cara ini, kamu akan merasa lebih produktif dan memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan harimu ke depan. Di samping itu, memiliki kebiasaan positif yang konsisten, emosi pun akan lebih terjaga. Ini lantaran hati yang lebih tenang karena perencanaan lebih matang.


2.      Rencanakan Waktu Istirahat

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan terhadap kondisi mental seseorang. Untuk itu, kamu harus merencanakan waktu istirahat atau tidur pada waktu yang teratur setiap hari demi menjaga stabilitas mental.

3.      Afirmasi Diri

Cara kamu berpikir tentang diri sendiri memiliki efek yang kuat pada stabilitas mentalmu. Seseorang yang memandang dirinya dan hidupnya secara negatif dapat juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, ketika memiliki kebiasaan menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, tanpa disadari kita pun jadi lebih optimis.

                           

4. Validasi Emosi

Validasi merupakan kemampuan mengakui dan menerima emosi yang dirasakan. Ini juga menjadi hal penting lain untuk menjaga kesehatan mental. Kita memerlukan latihan dan refleksi diri secara rutin agar bisa memvalidasi emosi diri. Saat melakukan validasi emosi, refleksi yang akurat dan jujur bisa membantu proses penerimaan diri, tetapi jika masih sulit melakukannya tak ada salahnya meminta bantuan profesional melalui konseling.

 

5. Ekpresikan Kebaikan

Berbuat baik tak hanya berdampak positif pada orang yang kita bantu, tetapi juga untuk diri sendiri. Membantu orang lain berarti kamu membentuk self-esteem yang lebih sehat karena dapat menemukan makna dan menumbuhkan manfaat hidup kita sendiri.

Bahaya Pinjaman Online

 

Pinjol atau Pinjaman Online saat ini telah menjadi salah satu solusi keuangan yang populer bagi banyak orang. Melalui pinjol, orang dapat dengan cepat dan mudah meminjam uang tunai yang sesuai dengan permintaan mereka. Namun, seperti halnya pinjaman konvensional, ada resiko yang terkait dengan pinjol yang perlu kita pahami dengan seksama. Lebih-lebih lagi, jika kita nekat tidak bayar utang pinjaman tersebut.

1.      Denda dan Bunga Tambahan

Jika Anda gagal membayar pinjol tepat waktu, Anda akan dikenakan denda dan bunga tambahan. Biaya ini dapat dengan cepat meningkatkan jumlah utang Anda, dan membuatnya lebih sulit untuk melunasinya.

2.      Siklus Utang Berkepanjangan

Apabila Anda terjebak dalam siklus utang berkepanjangan di mana Anda terusmenerus meminjam untuk membayar pinjaman sebelumnya, itu dapat menjadi masalah yang serius. Biaya dan bunga yang tinggi dapat membuat Anda kesulitan untuk keluar dari utang tersebut.

3.      Terkena Blacklist

Apabila tidak mampu untuk melunasi pinjaman, data pribadi individu akan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan akan masuk dalam daftar hitam. Ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mendapatkan pinjaman di masa depan.

4.      Penagihan yang Intensif 

Jika Anda mengabaikan kewajiban untuk melunasi pinjol yang sah, perusahaan pemberi pinjaman mungkin akan menerapkan tindakan penagihan yang berat. Mereka dapat menghubungi Anda dengan cara yang persisten, seperti  panggilan telepon, surat, atau email, untuk mendesak Anda agar segera membayar utang.

 Jika kita sedang terdesak dengan masalah perekonomian sehingga jalan satu – satunya adalah hutang melalui pinjol maka perlu dipastikan kembali keamanan pinjol tersebut apakah legal atau tidak agar tidak merugikan diri kita ketika sudah terjalin hutang. 

Bahaya Judi Online

 

Pastinya kita semua sudah mengenal apa itu judi bahkan yang sedang trending adanya judi berbasis online. Bermain judi online terlalu sering dapat mengganggu hubungan sosial seseorang. Pemain yang kecanduan mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di depan handphone atau komputer untuk berjudi daripada berinteraksi dengan keluarga dan teman – teman mereka. Ini dapat menyebabkan konflik dan isolasi sosial. 

 Menurut laporan yang disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mayoritas atau sebanyak 2.190.447 pihak masyarakat (2,1 juta orang) diantaranya yang melakukan aktivitas pertaruhan dengan nominal kecil (di bawah Rp 100 ribu) merupakan golongan warga berpenghasilan rendah. Dengan profil sebagai pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dan lain-lain. Total partisipasi pertaruhan masyarakat yang dapat diidentifikasi selama periode 2017-2022 keseluruhan mencapai lebih dari Rp 52 triliun,tulis laporan PPATK.

 Menurut laporan tersebut, berdasarkan analisis PPATK yang telah dilakukan terhadap 887 pihak yang merupakan jaringan bandar judi online, terkumpul perputaran dana senilai Rp 190 triliun dalam 156 juta transaksi selama 2017-2022.

 Perputaran dana dimaksud merupakan aliran dana untuk kepentingan taruhan, pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar jaringan bandar, serta transaksi dengan tujuan yang diduga pencucian uang yang dilakukan jaringan bandar.

            Adapun dampak negatif judi online dan bahayanya antara lain :

1.   Kencanduan judi online

2.   Terlilit masalah finansial

3.   Kesehatan mental yang terpengaruh

4.   Kecurangan dan penipuan

5.   Gangguan dalam hubungan sosial

6.   Gangguan kesehatan fisik

7.   Penurunan kualitas hidup

8.   Potensi hukuman pidana

 Dari apa yang telah disebutkan diatas dapat kita simpulkan bahwa bermain judi dalam bentuk apapun adalah hal yang merugikan kita maupun orang lain bahkan dalam agama Islam tentunya dari ketetapan dalil dan kesepakatan ulama adalah jelas bahwa judi itu hukumnya haram.

 

Bahaya Ketergantungan Teknolog

 



Pada zaman sekarang terutama generasi milenial sudah menjadi kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas menggunakan teknologi yang ada mulai dari teknologi informasi, komunikasi, transportasi, pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan adanya teknologi ini, maka suatu aktivitas yang kita jalani menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

 Apa itu teknologi ? “Technology” yang diserap dari bahasa Yunani yaitu

“Technologia”, dengan makna keahlian pengetahuan. Akar kata dari teknologi sendiri ialah “techne” yang memiliki arti serangkaian prinsip ataupun suatu metode rasional yang didalamnya juga berkaitan erat dengan pembuatan suatu objek, pengetahuan serta seni mengenai berbagai prinsip ataupun metode, dan kecakapan serta suatu keahlian tertentu.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa dengan adanya teknologi, maka suatu aktivitas akan lebih mudah untuk diselesaikan.

Mungkin kita semua sudah tahu apa saja jenis – jenis teknologi yang terus berkembang sampai saat ini. Akan kita sampaikan kembali apa saja jenis – jenis teknologi dibawah ini :

1.      Teknologi Informasi

2.      Teknologi Komunikasi

3.      Teknologi Transportasi

4.      Teknologi Pendidikan

5.      Teknologi Medis

6.      Teknologi Konstruksi

7.      Teknologi Arsitektur

8.      Teknologi Agrikultur

Tentu saja dengan adanya teknologi dalam berbagai bidangnya akan menimbulkan suatu hal yang positif dalam memudahkan kita untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sangat mudah dan mempersingkat waktu. Akan tetapi, semakin lama kita menikmati teknologi secara terus – menerus akan menimbulkan sifat ketergantungan.

Apa itu ketergantungan ? ketergantungan atau adiksi dapat diartikan tidak memiliki kendali untuk melakukan, mengambil, atau menggunakan sesuatu sampai pada titik dimana hal itu dapat membahayakan kita. Jika kita sudah timbul sifat ketergantungan maka suatu saat jika teknologi itu sudah tidak ada atau tidak berfungsi lagi maka kita tidak akan bisa melakukan apa – apa lagi karena sudah terbiasa menggunakannya.

Padahal jika ditinjau lebih lanjut, teknologi memiliki dampak negatif. Adapun dampak

negative teknologi sebagai berikut :

1.      Penjajahan budaya

2.      Menurunnya moral bangsa

3.      Terciptanya anti sosial

Tiga poin yang sangat berbahaya jika teknologi muncul dalam kehidupan manusia. Maka dari itu semua kembali kepada diri kita masing – masing agar bisa mengatur penggunaan teknologi yang positif dengan tidak merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. 

Adab Dulu atau Ilmu ?

 

Adab memiliki arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab ini erat kaitannya dengan perilaku seseorang. 

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi muslim dan Muslimah dan tidak bisa dielakan lagi Pendidikan di era sekarang sangat penting. Sehingga sudah marak yang menempuh Pendidikan hingga di bangku perkuliahan, semua itu tentunya dengan kesungguhan hati untuk mencari ilmu. Bukan hanya laki-laki saja yang berhak menempuh Pendidikan hingga perkuliahan, perempuan memiliki hak yang sama untuk belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. 

Sekarang ini sudah banyak lulusan sarjana ataupun sudah banyak orang-orang yang berilmu namun justru keliru dalam pengaplikasiannya. Mereka cenderung merasa bangga dan membenarkan dirinya seakan-akan mereka yang paling benar dan lebih tahu. Maka dari itu, pentingnya adab atau etika sebagai penyeimbang ilmu yang sudah dikuasai. Karena kepandaian seseorang tidak akan ada harganya lagi jika tidak beradab atau beretika. Karena orang-orang akan memandang adab terlebih dahulu dibandingkan kepandaiannya. Ilmu akan menjadi berbahaya bagi seseorang jika digunakan dengan cara yang salah dan tidak akan dihargai jika tidak mempunyai etika.

Imam malik pernah berkata tentang pentingnya mendahulukan adab sebelum mempelajari ilmu kepada pemuda quraisy yang artinya sebagai berikut:

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu”

Salah satu faktor pendukung yang mempengaruhi seseorang mempunyai adab yang baik atau tidak bisa berasal dari keluarganya, lingkungannya dan masyarakat sekitarnya. Para ulama mempelajari adab membutuhkan waktu yang lebih lama daripada mempelajari ilmu. Hal itu karena pentingnya adab terlebih dahulu daripada ilmu. Memiliki sedikit adab lebih penting daripada ilmu, Karena orang yang beradab sudah pasti berilmu. Namun, yang berilmu belum tentu mempunyai adab. Sejatinya, orang yang beradab akan menempatkan ilmunya dengan semestinya dan memuliakan ilmu tersebut.

Di era sekarang ini, komunikasi bukan hanya dilakukan dengan face to face namun bisa melalui smartphone dimana kitab isa berkomunikasi dimanapun dan kapanpun dan dengan jarak yang jauh sekalipun. Dengan adanya sosial media pastinya memiliki dampak negative dan positif. Namun masih banyak ditemukan masyarakat yang masih berkata kasar di media sosial, hal itu menyebabkan hilangnya norma-norma sosial yang sering menimbulkan konflk. 

Dalam bermedia sosial kita juga perlu menerapkan adab atau etika yang baik, dengan cara menggunakan Bahasa yang sopan dan baik, tetap menghargai satu sama lain dan tidak memancing sebuah konflik.  

Terdapat sebuah nasihat dari Imam Ghozali seperti berikut:

 “Kata-kata lembut melunakan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra”

Dalam kehidupan sehari-hari ataupun bermedia sosial perlu menerapkan adab atau etika. Jika ikin menasihati bisa memilih kata-kata yang lembut sehingga bisa diterima dengan baik meskipun sebenarnya hati oarng yang dinasehati sekeras batu. Sebaliknya jika kita menggunakan kata-kata kasar yang terjadi adalah munculnya konflik karena kesalahpahaman atau rasa tidak terima mendapat kata-kata kasar.

Jika ingin dihormati kita perlu menghormati orang lain. Kita pastinya ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Maka dari itu, berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. 

Oleh karena itu kita harus mendahulukan adab daripada ilmu. Dengan begitu kita bisa lebih dihargai dan dihormati.  

Pentingnya Berpikir Positif

 

berpikir positif adalah suatu kesatuan cara berpikir yang sehat dan sifatnya menyeluruh karena seseorang selalu berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik, penuh daya cipta terhadap unsur-unsur nyata dalam kehidupan , Berpikir positif merupakan Tindakan kecenderungan kemampuan berpikir seseorang yang lebih memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang positif dari keadaan dirinya sendiri, orang lain ataupun masalah yang dihadapinya. 

Macam-macam bentuk berfikir positif 

1.  berpikir positif untuk menguatkan cara pandang

 Berpikir positif jenis ini digunakan seseorang untuk mengukuhkan cara pandangnya tentang sesuatu. Dengan demikian, ia akan merasa pandangannya benar walau hasilnya negatif.  Jenis cara berpikir seperti ini dapat berguna jika dipakai untuk mengukuhkan satu gagasan yang membantu diri sendiri maupun orang lain. 

2.  Berpikir Positif karena pengaruh orang lain

 Seseorang dapat berpikir positif karena pengaruh orang lain. Pengaruh berpikir positif seperti ini bisa jadi negatif bagi sebagian orang yang terpengaruh oleh orang lain, tapi kemudian kehilangan semangat dan merasa frustasi.  Bisa juga berpengaruh positif dan mendorong seseorang untuk ikut memulai dan tidak membuang-buang waktu untuk sesuatu yang negatif atau berkeluh kesah. 

3.  Berpikir positif karena momen tertentu 

Selain bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki perilaku, berpikir positif yang berkaitan dengan waktu ini, bisa pula dimanfaatkan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan positif yang baru.

4.Berpikir positif saat menghadapi kesulitan

 Sebagian orang menghadapi masalah dalam hidupnya dengan sikap negatif dan menjadi dendam pada segala sesuatu. Pikirannya negatif, konsentrasinya pada kemungkinan terburuk, dan perasaannya negatif. Tentu saja hal ini memengaruhi perilaku dan semua sisi hidupnya.  Sebagian orang, ketika menghadapi musibah, semakin dekat kepada Allah. Selanjutnya memikirkan bagaimana menyikapi masalah yang sedang dihadapi, berusaha mengambil manfaatnya, dan mengubahnya menjadi sebuah keahlian.   

5.Selalu berpikir positif

Inilah jenis berpikir yang paling baik dan paling kuat karena tidak terpengaruh oleh ruang, waktu, dan pengaruh lainnya. Ia telah menjadi kebiasaan.  Ada masalah atau tidak, ia selalu bersyukur pada Allah. Selanjutnya, ia berpikir mencari solusi dari segala kemungkinan hingga pikiran itu menjadi kebiasaan hidupnya. 

         Nah dari sini sudah paham kan mengapa sih kita harus selalu berfikir positif yupps karena yang jelek dalam pikiran kita belum tentu buruk maka dari itu kita harus salalu berfikir positif  yaaa kannn   

Pencegahan Stanting

 

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.

Stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya. Jumlah kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah.

Penyebab Stunting

Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi adalah:

       Ibu mengalami malnutrisi atau terserang infeksi selama hamil

       Anak tidak mendapatkan ASI eksklusif

       Kualitas gizi MPASI yang kurang

       Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti alergi susu sapi atau sindrom malabsorbsi

       Anak menderita infeksi kronis, seperti tuberkulosis atau cacingan

       Anak memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit jantung bawaan atau thalasemia

        

Faktor risiko stunting

Ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko anak mengalami stunting, antara lain:

       Terlahir prematur

       Terlahir dengan berat badan rendah

       Mengalami intrauterine growth restriction (IUGR)

       Tidak mendapatkan vaksin yang lengkap

       Hidup di tengah kemiskinan

       Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak mendapatkan akses untuk air bersih

Gejala Stunting

Gejala stunting umumnya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun. Namun, hal ini sering tidak disadari, atau malah disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal.

Gejala dan tanda-tanda yang bisa menunjukkan anak mengalami stunting adalah:

       Tinggi badan anak lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya

       Berat badan tidak meningkat secara konsisten

       Tahap perkembangan yang terlambat dibandingkan anak seusianya

       Tidak aktif bermain

       Sering lemas

       Mudah terserang penyakit, terutama infeksi

Pencegahan stanting 

1.         Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil  

Cara yang relatif ampuh untuk mencegah stunting adalah memenuhi gizi ibu dan anak sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar perempuan yang hamil selalu mengonsumsi makanan sehat atau suplemen berdasarkan rekomendasi dokter. Selain itu, perempuan hamil juga disarankan untuk rutin memeriksakan kondisinya pada dokter atau bidan.  

2.         Bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan  

ASI berpotensi mencegah terjadinya stunting pada anak. Oleh sebab itu, para ibu disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif pada anak selama enam bulan.

Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada ASI mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang masih rentan.  

3.         MPASI sehat untuk mendampingi pemberian ASI

 Saat bayi menginjak usia enam bulan lebih, ibu disarankan untuk mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Pastikan makanan-makanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro dan makro untuk mencegah stunting.

4.         Konsisten memantau pertumbuhan anak

 Orangtua harus terus memantau pertumbuhan buah hati mereka, terutama berat badan dan tinggi anak. Bawalah anak ke Posyandu atau klinik anak secara berkala agar langkah penanganan bisa segera dilakukan jika ada masalah Kesehatan.


Membangun Mental Generasi Z

  Depresi adalah salah satu jenis gangguan mental yang rentan dialami oleh Generasi Z atau Gen Z. Berdasarkan penelitian University College ...